Jakarta-Perusahaan ternama asal Singapura yang bergerak di bidang industri produksi Wood Pellet Sampoerna Kayoe akan segera beroperasi di Indonesia. Pihaknya telah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Lahan Tanah Industri (PPTI) dengan PT KawasanI ndustri Terpadu Batang pada hari Jum’at (19/4) lalu Sampoerna Kayoe akan menempati lahan seluas 5,2 Ha dengan nilai total investasi mencapai US$25juta.
Langkah Sampoerna Kayoe ini menandakan komitmen kuat mereka untuk berkontribusi dalam
pengembangan industri di Indonesia. Investasi ini tidak hanya membuka peluang baru bagi
kemajuan ekonomi di Batang, Jawa Tengah, tetapi juga menjadi bukti daya tarik dan potensi besar
yang dimiliki oleh Kawasan Industri Terpadu Batang.
Sampoerna Kayoe, bagian dari PT Sumber Graha Sejahtera, telah menorehkan perjalanan
gemilang selama 35 tahun terakhir. Konsep “green product” dan “green process” yang diusung
Sampoerna Kayoe menjadi daya tarik utama. Limbah kayu diolah menjadi wood pellet yang tak
hanya bermanfaat, tetapi juga ramah lingkungan. Inovasi ini sejalan dengan visi Grand Batang
City untuk mewujudkan kawasan industri yang sustainable.
Wood pellet produksi Sampoerna Kayoe nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar biomass
power plant (green power plant). Hal ini merupakan langkah nyata Sampoerna Kayoe dalam
mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi pada energi terbarukan.
Sampoerna Kayoe memiliki ambisi yang besar, yaitu menembus pasar global dengan target 100% ekspor.
Jangkau Internasional
Saat ini, produk-produk mereka telah menjangkau berbagai negara. Salah satu produknya digunakan oleh Biomass Power Plant di Jepang Kini, Sampoerna Kayoe melangkah lebih maju dengan berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu
Batang. Langkah strategis ini menandakan era baru bagi Sampoerna Kayoe.
Pendirian pabrik Sampoerna Kayoe di Batang diprediksi akan menyerap tenaga kerja sebanyak 173 orang. Menariknya, 68% di antaranya akan direkrut dari tenaga kerja lokal. Hal ini tentunya
menjadi kabar gembira bagi masyarakat Batang, yang akan mendapatkan kesempatan kerja dan
meningkatkan taraf hidup.
Ngurah Wirawan, Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang menyambut baik investasi ini.
, “Kami sangat senang dengan keputusan Sampoerna Kayoe untuk berinvestasi di PT Kawasan Industri
Terpadu Batang,” ujar. Ngurah.
Ditambahkan, kepercayaan investor seperti Sampoerna Kayoe mendorong potensi industri di daerah
dan akan memberikan dorongan signifikan bagi pembangunan ekonomi regional.
Sementara itu, Direktur Sampoerna Kayoe, Johanes Ibrahim Tjendana mengaku investasi ini kan berdampak besar dengan KITB.
“Komitmen kami untuk berinvestasi di Indonesia terus berlanjut, dan kami yakin
bahwa kolaborasi dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang akan membawa manfaat besar
bagi kedua belah pihak. Kami berharap investasi ini dapat menjadi langkah awal dalam
memperkuat industri biomassa di Indonesia dan kontribusi kami dalam mendukung ketahanan
energi berkelanjutan.”
Sampoerna Kayoe memiliki komitmen tinggi untuk meminimalkan dampak negatif terhadap
lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan pemanfaatan limbah kayu menjadi batang jadi untuk bahan
bakar biomass. Visi Sampoerna Kayoe untuk berkontribusi pada industri ramah lingkungan selaras
dengan cita-cita Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dalam menciptakan kawasan industri
yang sustainable.
Investasi Sampoerna Kayoe di KITB menjadi bukti nyata sinergi yang kuat antara dua pihak ini
untuk mewujudkan masa depan yang sustainable. KITB berkomitmen untuk menyediakan
infrastruktur dan layanan yang mendukung operasional industri hijau, seperti sistem pengelolaan
air limbah dan energi terbarukan.
Sinergi antara Sampoerna Kayoe dan KITB ini diharapkan dapat menjadi model bagi industri lain dalam menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan.(yon/red)