Didasari oleh sebuah ide dan keinginan untuk ikut serta berkontribusi dalam menyampaikan informasi, jurnalisme warga hadir memberi warna dalam khazanah dunia jurnalistik tanah air. Meski tidak melalui pendidikan formal dan profesional, dapat memanfaatkan kemajuan teknologi masa kini dan internet global untuk berkarya. Menyampaikan fakta yang terjadi di sekitarnya dan diakses secara cepat, mampu memberikan perubahan pada perbagai pihak untuk melakukan perubahan sesuai dengan harapan masyarakat. Hal itu bisa dilakukan sendiri maupun berkolaborasi dengan yang lain. (Triyono, 2018). Aktifitas semacam itu pada dasarnya merupakan praktik jurnalisme yang dalam istilah masa kini disebut jurnalisme warga atau citizen journalism. Kini, piranti atau alat seperti kamera video, kamera industri digital, kamera foto, hingga handphone yang sudah dilengkapi dengan fitur-fitur foto, video mudah didapat. Alat itu bahkan sangat baik untuk mengabadikan berbagai peristiwa atau momen dengan cara mendistribusikannya secara global melalui teknologi media dan internet.
Jurnalisme warga adalah ide kreatif warga masyarakat dalam menyampaikan informasi atas berbagai permasalahan yang dilihat, didengar serta dirasakan dan dipublikasikan ke media massa. Meski kemunculan jurnalisme warga dalam beberapa hal telah melahirkan kontroversi. (Triyono, 2018)
Banyak para jurnalis profesional meyakini, bahwa hanya jurnalis terlatihlah yang dapat melakukan kerja-kerja jurnalistik yang sesungguhnya.(Triyono, 2018)
Namun, ada juga kelompok jurnalis profesional yang membuka tabir jurnalisme tradisional melalui blog yang ia tulis sendiri.
Salam
#Gus Tri