Salatiga- Pelajar pada masa digitall sekarang ini memiliki peran sangat penting untuk selalu melek dengan internat. Dibeberapa platform media sosial saat sering terjadi unggahan atas pelanggaran yang dilakukan oleh sekelompok orang. Tak jarang konten berisikan tentang tindakan kriminal yang dilakukan oleh anak-anak yang masih remaja dengan status pelajar sekolah menengah pertama (SMP). Kejadian itu setelah ditangani pihak berwajib akibat dari pengaruh media sosial yang berisi konten misinformasi dan disinformasi. Hal itu berakibat timbulnya konflik antar personal ataupun kelompok yang berujung pada tindakan tidak terpuji seperti tawuran, bullying, perkelahian dan tindakan kriminalitas lainnya.
Berbagai peristiwa itulah kemudian, dosen-dosen Ilmu Komunikasi Udinus merasa bertanggung jawab untuk berkontribusi memberikan pelatihan pada mereka dalam bentuk pengabdian masyarakat. Topik yang disampaikan adalah perkembangan teknologi informasi terkini, cakap dalam konten media sosial, dan teknik menggunakan tools untuk mencegah berita hoak di internet.
Pembicara dalam kegiatan tersebut, Dr Agus Triyono,MSi, Candra Yudha Satria,SE,M.I.Kom dan Suhariyanto,MKom.
Kepala Sekolah,Ngadiman,M.Or mengatakan literasi digital menjadi sangat penting karena remaja saat ini sangat rentan dengan konten-konten di media sosial yang semakin masif.
“Kami gembira adanya teknologi informasi ini karena membantu proses belajar mengajar. Tetapi juga prihatin karena banyak remaja yang setiap saat terkoneksi dengan internet. Inilah yang menjadi tugas kita bersama untuk selalu mengontrolnya,” ujar Ngadiman.
Ia menambahkan, sangat perlu untuk memahami konten-konten di media sosial sebagai sebuah perhatian serius. Konten tersebut dalam informasinya belum tentu mengandung kebenaran, dan perlu dilakukan cek fakta bahwa informasi itu hoak atau tidak.
Candra Yuda, pemateri mengatakan remaja atau pelajar harus mampu mendapat kecukupan literasi informasi dan pemahaman atas berbagai serbuan konten yang beredar. Tak terkecuali pelajar sekolah tingkat menengah (SMP) yang duduk dibangku kelas 7 di SMP Negeri 1 Kota Salatiga.
“Inilah bentuk kontribusi kami untuk turut serta memberikan literasi dalam mengenali informasi dan berita hoak yang makin masif,” jelas Candra saat usai memberi pelatihan sekitar 250 pelajar di jl. Kartini 24 Salatiga. (aho/red)