Salatiga- Salatiga Masters Athletics Championships (SMAC) III di resmi digelar di kota Salatiga. Kegiatan bertaraf internasional ini tidak hanya membawa nama harum Kota Salatiga, tetapi juga semakin mengukuhkan predikat Salatiga sebagai kota olahraga, lumbungnya para atlet berpestasi.
“Tentu membawa kebanggaan tersendiri karena SMAC telah turut menyemarakkan, dengan menghadirkan lebih dari 350 atletik master yang berasal dari 9 negara, yakni Brunei, Malaysia, Singapura, Sri Lanka, Pakistan, Australia, India, USA, dan tak kalah penting, Indonesia,” terang Pj Walokota Salatiga Yasip Khasani pada Opening Ceremony / Welcome Dinner SMAC di halaman Pemkot Salatiga, Kamis (08/8). SMAC dibuka oleh Kadisporapar Jawa Tengah, Agung Hariyadi, mewakili Pj. Gubernur yang berhalangan hadir.
Kehadiran para atlet veteran ini juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Salatiga untuk semakin bersemangat meraih puncak prestasi. Begitu pula bagi sleuruh peserta baik dari Jawa Tengah maupun manca negara agar memanfaatkan waktu luang di sela pertandingan untuk jalan-jalan menyusuri Kota Salatiga.
“Tidak perlu khawatir, karena Kota Salatiga adalah kota yang aman, kondusif, dan merupakan salah satu Kota Tertoleran se-Indonesia. Untuk itu jangan ragu untuk memanfaatkan waktu, menikmati setiap sudut Kota Salatiga, kota kecil yang ramah dan ngangeni,” ucap Yasip.
Dengan tingginya intensitas para atlet lintas daerah atau negara bertemu, tentu akan semakin meningkatkan kualitas dari para atlet maupun klub, sebagai elemen penting dalam pengembangan olahraga prestasi. Selain itu, kegiatan ini juga secara otomatis akan memberikan multiplier effect, baik di sektor olahraga, pariwisata, ekonomi, dan lain sebagainya.
“Saya ucapkan selamat membakar semangat dan merayakan kebersamaan dengan sesama atletik master. Teriring harapan, jika ada yang suka kopi, jangan khawatir karena Kota Salatiga memiliki puluhan kedai kopi, yang cocok disandingkan dengan udara sejuk Kota Salatiga. Tak hanya itu, berjejer pula warung wedang ronde yang juga dapat mengusir udara dingin dengan rasa jahe yang pedas dan khas. Selain itu, ada pula makanan khas Kota Salatiga seperti tumpang koyor, sate sapi, enting-enting gepuk, singkong keju, dan lain sebagainya,” ungkap Yasip.
Ketua Panitia SMAC III, Agus Purwanto, mengungkapkan bahwa penyelenggaraan SMAC III ini sudah tertunda selama enam tahun karena pemilu dan COVID-19. Selama dua hari, para atlet veteran tersebut akan berkompetisi dalam berbagai cabang olahraga atletik.
“Kalau seandainya pada saat pandemic itu tidak terjadi, pada saat itu yang request SMAC 3 di tahun 2020 angkanya sudah mencapai 900-an peserta. Karena pada saat itu SMAC menjadi agenda resmi master Asia,” terang Agus.(had/red)