Tingkatkan Daya Saing Pekerja Lokal
Batang– Sebanyak 150 peserta dari Kabupaten Batang antusias mengikuti pelatihan menjahit upper sol sepatu yang digelar di KITB. Kegiatan pelatihan dilakukan selama 7 hari dengan berbagai program pelatihan. Kegiatan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja salah satu tenant utama yakni Yih Quan Footwear Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing masyarakat lokal.
Pada kesempatan tersebut hadir Menteri Tenaga Kerja RI, Yassierli sekaligus melakukan monitoring peserta. Kehadiran salah satu kabinet Merah Putih ini dalam rangka peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional.
“KITB telah menunjukkan perannya sebagai katalisator dalam memberikan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Ke depan, pelatihan seperti ini akan lebih bernilai jika dilengkapi sertifikasi BNSP, sehingga peserta memiliki keunggulan kompetitif,” ujar Yassierli.
Dalam kunjungan ini, menteri tenaga kerja itu juga meninjau fasilitas dan program pelatihan, sekaligus memimpin apel peringatan Bulan K3 Nasional. Tujuannya adalah untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, industri, dan daerah dalam mewujudkan budaya kerja yang aman dan sehat.
“Kami ingin pesan-pesan K3 dari pemerintah dapat tersampaikan langsung ke industri, dan dapat dimplementasikan secara baik. Apalagi kegiatan ini juga didukung dari Komisi IX DPR RI, pemerintah daerah, dan pelaku industri. Ini menjadi sangat berarti dalam mewujudkan budaya kerja yang lebih baik,” ujarnya.
Ia menambahkan, isu kesehatan mental di lingkungan kerja juga menjadi perhatian. Pola kerja yang tidak seimbang antara kehidupan dan pekerjaan mulai menjadi sorotan. Kini kementerian sedang mengkaji kemungkinan penerapan regulasi terkait.
“Kami mendukung program yang telah dijalankan ini, termasuk KITB terus menunjukkan komitmennya sebagai kawasan industri yang tidak hanya fokus pada pengembangan ekonomi, tetapi juga kesejahteraan masyarakat dan pekerja di sekitarnya,”tambahnya.
Kesempatan ini menurutnya menjadi momentum penting untuk menyoroti inisiatif-inisiatif unggulan yang ada di kawasan ini, termasuk di dalamnya adalah dalam mendukung masyarakat dan tenaga kerja lokal yang berwawasan global.
Sediakan Rusun Bagi Pekerja
Menteri Ketenagakerjaan dalam kesempatan ini juga berbincang dengan Laila, salah seorang karyawan SEG Solar yang telah menghuni rusun ini selama empat bulan. Ia mengaku senang karena KITB telah menyediakan tempat hunian bagi pekerja seperti dirinya.
“Dengan biaya Rp500.000 per bulan, saya mendapatkan kamar pribadi lengkap dengan fasilitas seperti kasur, meja, kursi, dan lemari. Suasananya tenang dan nyaman, membuat saya betah tinggal di sini. Apalagi kantor saya juga memberikan subsidi,” ungkap Laila.
Fasilitas hunian ini dirancang untuk mendukung produktivitas dan kesejahteraan para pekerja di kawasan KITB, menjadikannya salah satu contoh keberhasilan integrasi antara kebutuhan industri dan kebutuhan sosial. Rusun ini menjadi salah satu solusi nyata yang ditawarkan KITB dalam mendukung kesejahteraan tenaga kerja, memberikan hunian yang layak dengan biaya terjangkau.
Sementara itu, direktur Kelembagaan dan Humas PT KITB, M. Fakhrur Rozi, menegaskan bahwa program ini adalah bukti nyata dari komitmen KITB untuk memberdayakan masyarakat lokal melalui kolaborasi strategis dengan tenant-tenant yang ada.
“Pelatihan ini menjadi bukti nyata bahwa KITB sangat serius untuk mengembangkan potensi lokal seperti tenaga kerja agar memiliki kualifikasi yang unggul,” tegas Fakhrur Rozi.
Pihaknya mengaku, pelatihan ini diharapkan akan terus ditingkatkan sehingga sumber daya berkualitas akan terus bertambah. Dijelaskan, dalam program ini juga menggandeng Ruang Amal dan ZIS Indosat untuk memastikan pelatihan berjalan dengan optimal dan memberikan dampak yang signifikan bagi para peserta. (yon/red)