Salatiga-Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani berpesan kepada manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kota Salatiga untuk menerapkan manajemen resiko, bukan prasangka. Bahwasanya, ketika seseorang menduduki sebuah jabatan tidak boleh berprasangka, melainkan mengukur resiko dan melihat potensi.
Hal itu disampaikan Yasip, usai mendengar paparan singkat dari masing-masing pimpinan BUMD, yakni Bank Salatiga, PDAM dan Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Salatiga dalam rangka persiapan menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1445 H pada Pembinaan BUMD dan buka puasa bersama yang berlangsung di Aula PDAM, baru-baru ini..
Turut hadir pada Pembinaan BUMD tersebut, Sekda Kota Salatiga, Wuri Pujiastuti beserta Assisten Sekda dan dewan pengawas masing-masing BUMD.
Pada pengembangan Bank Salatiga, kata Yasip, jika resikonya kecil bisa terus dilaksanakan. Jika beresiko besar, bisa dialihkan dengan penjaminan dan asuransi. Akan tetapi jika resikonya terlalu besar, maka jangan dilakukan.
“Tahun kemarin ada kejadian apa, maka harus diantisipasi pada tahun ini. Jadi bukan sekedar kita melaksanakan bussines as usual, tapi harus menghitung resiko-resiko agar bisa dilakukan antisipasi,” tandas Yasip.
Sedangkan pada PDAM, Yasip melihat potensi pendapatan tidak hanya pada air saja, melainkan juga bisa dengan membangun sumber daya manusia (SDM). Misalnya dengan membangun good corporate governance sebagus mungkin sehingga bisa menjadi sebuah tim konsultan untuk PDAM.
“Untuk pelayanan 24 jam di PDAU, seharusnya diviralkan bahwa di PDAU selain ada SPBU juga ada kedai kopi, salon mobil, bengkel, cucian mobil maupun rest areanya sehingga konsumen bisa menangkap informasi tersebut dengan baik. Harus ada yang menginformasikan bahwa, sambil beristirahat atau mengisi BBM, pemudik bisa mencuci dan menyalonkan mobilnya sehingga ketika sampai di rumah, mobil sudah bersih dan cantik,” terangnya.(had/red)