Batang- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meresmikan pabrik ke-56 PT Samator Indo Gas yang terletak di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pada Senin, (30/9).
Menurut Nana, keberadaan pabrik Samator ke-56 atau kedua di Jawa Tengah itu dapat menambah suplai oksigen di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hasil produksi berupa oksigen, dinitrogen, hidrogen, argon, dan sejenisnya, sangat penting untuk industri seperti kesehatan, manufaktur, dan energi.
“Kami menyambut baik dan mengucapkan selamat, karena memang oksigen ini sangat dibutuhkan,” katanya usai peresmian.
Berdirinya pabrik ke-56 PT Samator tersebut juga dapat menarik minat para investor baik asing maupun dalam negeri, untuk berinvestasi di Jawa Tengah, khususnya di KITB. Sebab, produk PT Samator juga dapat memenuhi kebutuhan industri lainnya. Sejauh ini sudah ada 21 perusahaan yang sudah masuk ke KITB dan sedang membangun pabrik.
“Ke depan investasi di Jawa Tengah terus meningkat. Apalagi Jawa Tengah ditetapkan sebagai penumpu pangan dan industri,” jelasnya.
Banyaknya investasi dan perusahaan yang masuk seperti PT Samator ini tentu akan berdampak positif bagi masyarakat. Terutama dalam upaya menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka di Jawa Tengah.
Nana menjelaskan, angka kemiskinan di Jawa Tengah pada tahun 2024 ini sebesar 10,47%, turun dari tahun 2023 sebesar 10,77 persen. Sementara tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jawa Tengah Februari 2024 sebesar 4,39%, turun dari tahun 2023 sebesar 5,24%.
“Pengentasan kemiskinan berjalan baik, khususnya kemiskinan ekstrem. Angka pengangguran dalam satu tahun juga menurun. Ini sesuatu yang sangat positif bagi masyarakat Jawa Tengah dalam upaya kami terus menekan angka kemiskinan sampai sekecil mungkin,” tutur Nana.
Sementara itu, Direktur Utama PT Samator Indo Gas Tbk, Rachmat Harsono mengatakan, KITB ini kawasan strategis untuk investasi. Pabrik Samator ini nanti akan menyuplai kebutuhan industri di KITB dan rumah sakit di Jawa Tengah. Mulai perbatasan Jateng-Jabar sampai Jateng-Jatim.
Pabrik Samator di KITB juga sudah menggunakan fitur ramah lingkungan seperti solar panel untuk kebutuhan energi. Pabrik ini dapat memproduk 7.000 m³ per jam, termasuk liquid oksigen, liquid nitrogen, dan argon yang dibutuhkan untuk pengelasan sebesar 380 m³ per jam.
“Posisi Batang ini strategis karena di tengah-tengah Pulau Jawa, armadanya bisa lebih efisien karena Jawa Tengah ini di antara Jawa Barat dan Jawa Timur. Kita berharap bisa ekspansi lagi nanti di Batang,” jelasnya. (yon/red)