Salatiga- Pj. Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menekankan pentingnya memberikan pemahaman sejak dini tentang bullying untuk membekali siswa menghadapi kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut disampaikan pada Karnaval Anti Perundungan Jenjang Pendidikan Dasar se Kota Salatiga, Selasa (19/11/24).
Karnaval yang dimulai dari depan Kantor Dinas Pendidikan dan berakhir di lapangan SMPN 2 Salatiga tersebut diikuti oleh 33 sekolah (PAUD/TK/SD/SMP/PNF) dengan jumlah personil sekitar 5.000 siswa.
“Selain untuk kampanye getakan anti bullying, kegiatan ini juga dirancang untuk mempromosikan kreativitas siswa melalui pertunjukan seni dan budaya, sekaligus memperkenalkan Salatiga sebagai kota yang ramah dan berbudaya. Sehingga, acara ini merupakan kegiatan penting dalam rangka meningkatkan kesadaran tentang anti bullying di tingkat pendidikan dasar dan menengah,” terang Yasip.
Turut hadir di panggung kehormatan pendopo Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia yang diwakili oleh Kepala Badan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar Provinsi Jawa Tengah, jajaran Forkopimda, Sekda Kota salatiga beserta Kepala OPD, tokoh masyarakat dan pemerhati pendidikan.
“Saya mengapresiasi panitia dan seluruh pihak yang terlibat, saya berharap acara ini dapat menjadi pemantik pengarusutamaan isu anti bullying dalam pendidikan. Apresiasi juga untuk kreativitas siswa yang ditampilkan melalui berbagai pertunjukan karnaval,” lanjut Yasip.
Karnaval ini menjadi salah satu kegiatan yang merupakan perwujudan inti proses pendidikan dasar dan menengah, yaitu anti bullying. Pendidikan dasar adalah waktu yang tepat untuk menanamkan sikap anti bullying. Melalui pendidikan ini diharapkan siswa memahami dasar-dasar sikap anti bullying, sehingga menjadi bekal bagi siswa untuk menempuh pendidikan lebih tinggi, lebih utamanya bekal bersikap dan berperilaku di masyarakat.
Kepala Badan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti, menyampaikan misi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah. Topik utama meliputi pendidikan berkualitas dengan indikator seperti sarana prasarana memadai, pembelajaran adaptif, dan keterlibatan sosial budaya.
“Misi utama Kementerian yang termasuk program prioritas adalah penguatan karakter melalui pelatihan bimbingan konseling untuk guru, penanaman tujuh kebiasaan positif anak Indonesia, serta peningkatan layanan pendidikan inklusi dan pengembangan talenta unggul. Pak Menteri menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan pendidikan berkualitas untuk semua,” kata Heni.