Kudus- Pj bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie menginisiasi dan membuka seminar nasional pengajuan gelar pahlawan nasional untuk KHR Asnawi di pendopo kabupaten Kudus, Minggu (4/2).
Dalam acara tersebut, Hasan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak, termasuk akademisi, sejarawan, alim ulama, dan keluarga, yang turut mendukung dan berupaya merealisasikan gagasan untuk menjadikan KHR Asnawi sebagai pahlawan nasional dari Kabupaten Kudus.
“Saya mengapresiasi dan ucapkan terimakasih kepada pihak yang sudah menginisiasi ini sejak awal,” ujarnya.
Hasan mengajak untuk meneladani sosok KHR Asnawi dan menjadi sosok yang membanggakan KHR Asnawi, dan dirinya berharap seminar ini menjadi langkah takdim sekaligus penghargaan kepada guru-guru serta masyarakat. Hasan juga memohon ridho agar KHR Asnawi dapat diakui sebagai pahlawan nasional.
“Mari kita jadikan diri kita sendiri menjadi sosok yang membanggakan beliau, saya berharap lewat seminar ini menjadi ikhtiar kita menjadikan KHR Asnawi sebagai pahlawan nasional,” ujarnya.
Imam Maskur, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, memberikan dukungan penuh atas upaya menjadikan KHR Asnawi sebagai pahlawan nasional. Dirinya menegaskan bahwa KHR Asnawi telah memenuhi persyaratan sebagai pahlawan nasional dengan kiprahnya yang berjasa bagi bangsa dan negara, termasuk sebagai delegasi Komite Hijaz.
“Untuk syarat umumnya KHR Asnawi sudah pasti memenuhi persyaratan semuanya, kiprahnya di dunia nasional sudah tidak diragukan lagi bahkan internasional yang menjadi delegasi Hijaz untuk mengamankan aset aset bersejarah, salah satunya makam Rasulullah saw” ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, KHR Asnawi adalah figur penting di Kabupaten Kudus dan sekitarnya. Sebagai tokoh pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama, KHR Asnawi konsisten dalam mengembangkan dakwah dan memegang teguh nilai nasionalisme.
KHR Asnawi juga berperan sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Dengan pengalaman dan pengaruh organisasionalnya, KHR Asnawi mampu membangkitkan semangat nasionalisme, melawan penjajah, serta memainkan peran kunci dalam memperjuangkan hak beribadah umat Islam di Tanah Haramain.(aho/red)