Semarang– Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) bersama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) gelar kampanye Literasi Digital dengan tema “Unmute Generation” belum lama ini. Topik dalam gerakan literasi ini bertajuk “Tajamkan Pikiran Lawan Berita Palsu” dan dilaksanakan di SMK Negeri 9 Semarang dengan melibatkan lebih dari 100 siswa sebagai peserta.
Kampanye ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan literasi digital generasi muda, khususnya dalam membedakan informasi benar dan palsu yang kian marak di era digital.
Kepala Program Keahlian MPLB, Vivien Agustaviani Dasoeki, S.Pd menekankan pentingnya kemampuan literasi digital untuk menghadapi tantangan informasi yang tidak selalu akurat.
“Siswa-siswi jaman sekarang sebagai generasi muda adalah ujung tombak perubahan. Dengan literasi digital yang kuat, mereka dapat menjadi agen yang mendorong masyarakat maupun dirinya sendiri untuk lebih bijak dalam menggunakan media,” ujarnya.
Ketua pelaksana kegiatan, Muhammad Rezi, menyampaikan pentingnya melibatkan siswa-siswi atau pelajar untuk lebih paham digital. Peserta juga diajak berpikir kritis dalam menyaring informasi, sekaligus berperan aktif dalam mencegah penyebaran hoax di lingkungan mereka.
“Kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk mempersiapkan generasi muda yang cerdas bermedia dalam berliterasi digital dan menanggulangi hoax yang begitu berbahaya pada jaman sekarang” ungkapnya.
Acara ini menghadirkan pembicara Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro sekaligus Komite Edukasi Mafindo, Dr. Agus Triyono, S.Sos, M.Si yang menjelaskan materi tentang Etis Bermedia Digital. Dalam sesi ini, siswa diajak untuk memahami prinsip-prinsip etika dalam menggunakan media sosial dan internet, seperti menghormati privasi orang lain, tidak menyebarkan konten yang merugikan, serta bertanggung jawab atas jejak digital yang mereka tinggalkan. Sesi ini juga mengajak siswa untuk lebih sadar akan dampak sosial dari setiap tindakan mereka di dunia digital.
Dalam kesempatan tersebut, sebagai bentuk praktik nyata peserta diajak mengikuti simulasi penerapan etika digital melalui workshop dan diskusi melalui pemanfaatan konten seperti artikel, infografis, serta videografis.
Rezi menambahkan, kampanye Literasi Digital Unmute Generation ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk terus memperluas kampanye literasi digital di kalangan generasi muda. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kegiatan serupa diharapkan dapat menjangkau lebih banyak sekolah di Semarang dan sekitarnya.(bin/red)