Karanganyar- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno berharap kepada masyarakat untuk memprioritaskan upaya promotif dan preventif (pencegahan) untuk mengatasi berbagai penyakit. Dengan begitu, penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat terlaksana dengan baik.
“Kami berharap langkah-langkah kita dalam penangananan kesehatan di Jateng lebih akseleratif, kolaborasinya lebih baik, serta mengedepankan upaya promotif,” kata Sumarno saat menghadiri acara Rapat Koordinasi Teknis Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Penyelenggaraan Kesehatan, di hotel Alila, Kabupaten Karanganyar pada Minggu, (8/12/24).
Menurut dia, upaya pencegahan penyakit lebih baik daripada pengobatan (kuratif). Sebab, apabila seseorang harus menjalani pengobatan, maka butuh biaya dan memerlukan waktu yang lama.
Sumarno membeberkan, Pemprov Jateng mengalokasikan anggaran sekitar Rp400 miliar per tahun untuk pembiayaan iuran BPJS Kesehatan. Menurut dia, anggaran tersebut jika digunakan untuk upaya pencegahan akan memberikan dampak kedepan yang lebih baik.
Olah kerenanya, upaya pencegahan penyakit dengan rajin olahraga, menjaga pola hidup sehat, dan kegiatan lainnya perlu terus digalakkan.
Dalam kesempatan itu, Sumarno bersama Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin meluncurkan pengembangan aplikasi “Screening Mandiri TBC dan Kesehatan Jiwa” yang terintegrasi dalam aplikasi Paijo-GR.
Aplikasi Paijo-GR atau Peningkatan Akses Layanan dan Informasi Kesehatan Jateng Online dengan Gotong Royong, ini diinisiasi Dinas Kesehatan Jateng. Aplikasi ini memiliki berbagai fitur yang telah ditautkan dengan aplikasi milik Kementerian Kesehatan RI. (gus/red)