Salatiga- 3 Masalah besar saat di dihadapi Kota Salatiga. Masalah tersebut adalah stunting (5,87%), pengangguran (4,57%), dan kemiskinan (8 ribu orang), yang didalamnya termasuk miskin ekstrim (187 orang). Masalah itu menjadi PR bagi Ketua RT maupun RW untuk menyampaikan kepada wali kota atau dinas terkait untuk kemudian menyelesaikannya secara bertahap sesuai urgensi dan ketersediaan anggaran.
Demikian ditegaskan Pj. Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani pada kegiatan Sambang Warga di Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kamis (10/10/24).
Sambang warga ini mempertemukan Ketua RW dan Ketua RT se Kelurahan Sidorejo Lor dengan OPD terkait, Asisten Sekda, Ketua FKUB, Direktur Bank Jateng, BUMD, Baznas dan BPJS Ketenagakerjaan. Yasip berharap dukungan Ketua RT dan RW untuk memfasilitasi warganya yang stunting, pengangguran dan miskin untuk mendapatkan solusi dari Pemerintah melalui dinas terkait.
“Misalnya rumahnya tidak memenuhi syarat sebagai non miskin, segera menghubungi Disperkim (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman). Tidak semua rumah itu harus bedah rumah, karena dikatakan miskin hanya karena tingginya tidak standar 2,75m, cukup kita bantu untuk meninggikan,” jelas Yasip.
Disisi lain, Yasip menilai terkait dengan inflasi, Yasip mengajak RT/RW untuk mengajak warga menanam cabe, bekerja sama dengan gerakan TNI menanam. Sebab, setiap kali kenaikan inflasi, penyebab di Salatiga karena naiknya harga cabe. Penanaman cabe dapat dilakukan dengan menggunakan tanah milik Pemerintah yang tidak produktif, bibit dan pupuk akan dibantu dari Dinas Pertanian. Hasilnya panen cabe ini untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Salatiga, dimana masyarakat bisa membeli dengan subsidi di bawah harga pasar.
“Kita melakukan swasembada pangan saja. Jadi kita menanam sendiri, dibeli sendiri dengan harga murah, bibitnya dari pemerintah,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut Yasip juga menyinggung, Kelurahan Sidorejo Lor yang memiliki potensi wisata komplek karaoke di RW 9, belum menjadi usaha resmi . Pemerintah belum bisa menerapkan retribusi atau pajak sesuai ketentuan. Sehingga, perlu dipikirkan bersama bagaimana supaya usaha tersebut menjadi usaha yang legal, dari sisi bisnis menjadi aman dan dari sisi Pemerintah akan menghasilkan pendapatan daerah. Penghasilan dari sebuah kelurahan akan dikembalikan 40 persen untuk dana kelurahan. Sehingga, kelurahan yang bisa menghasilkan banyak, jalan jangkaunnya juga akan tinggi, baik infrastruktur maupun kapasitas ekonominya.
“Kenapa ingin nanti Ketua RW bisa mendapatkan tunjangan bulanan setingkat dengan eselon 5A sedangkan Ketua RT akan mendapatkan tunjangan bulanan setingkat dengan eselon 5B,”terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Yasip menyerahkan bantuan dari CSR Bank Jateng, BPJS Ketenagakerjaan, PDAM, BSRS, dan Baznas kepada beberapa warga.
Sementara itu, Lurah Sidorejo Lor, Giovanni Raissa menuturkan bahwa wilayahnya memiliki 16 RW dengan 95 RT. Dengan potensi wisata meliputi Roncalli, Ngebong, Taman Cerdas, RM. Joglo Rini, UMKM RW 11 dan RW 15, serta komplek karaoke di Sari Rejo RW 9.
“Sambang Warga ini mengobati kerinduan warga terhadap Pj Wali Kota. Suatu kehormatan, Sidorejo Lor menjadi yang pertama dalam rangkaian acara Sambang Warga. Terima kasih juga untuk antusias warga dan semua pihak yg membantu. Semoga menjadi kesan pertama yang baik dari Sidorejo Lor kepada Pj Wali Kota Salatiga, begitu pula sebaliknya,” tutur Vanni.(had/red)