Ungaran-Hasil diskusi dengan Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah dr Gunawan Mangunkusumo (RSGM) Ambarawa menentukan 18 April 1956 sebagai hari lahir lembaga pelayanan kesehatan itu.
Tanggal itu bertepatan dengan penyerahan secara resmi rumah sakit oleh kelompok suster Fransiskus Ambarawa sebagai pengelola awal kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang .
Acara yang dihadiri oleh tim ahli cagar budaya (TACB) Kabupaten Semarang dan perwakilan susteran OSF Ambarawa serta pejabat struktural RSGM dibuka oleh Wabup Hj Nur Arifah mewakili Bupati Semarang H Ngesti Nugraha di aula serbaguna RSGM lantai IV di Ambarawa, Rabu (9/4/25).
Direktur RSGM, dr Hasti Wulandari MKM menjelaskan pihaknya tergerak untuk menentukan hari lahir RSGM karena ada bukti sejarah yang sangat kental disana. Rumah sakit yang dulu dikenal dengan RSUD Ambarawa itu memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan masa penjajahan Hindia Belanda dan Jepang.
Ada dua bangunan cagar budaya peninggalan zaman Belanda yang masih berdiri di kompleks rumah sakit . Dari penelurusan sejarah oleh TACB, cikal bakal RSUD Ambarawa itu sejak tahun 1930-an sampai dengan 1956 dikelola oleh lembaga keagamaan.
“Nah, sejak tahun 1949 sampai tahun 1956 sudah ada perbantuan dari Pemkab Semarang termasuk dokter dan tenaga perawat. Sedangkan pada suster hanya sebagai tenaga administrasi,” terangnya .
Ketika itu Pemkab Semarang belum memiliki rumah sakit umum daerah . Tanggal 10 April ada imbauan agar pengelolaannya diserahkan ke Pemkab Semarang . Sepekan kemudian pihak Susteran setuju melepaskan pengelolaannya.
“Jadi itulah titik kita untuk menentukan tanggal lahir RSUD Ambarawa ,” tegasnya .
Hasti berharap penentuan hari lahir ini akan semakin menambah semangat para karyawan, paramedis dan tenaga medis meningkatkan pelayanan mencapai kategori RS strata Madya pada tahun 2027.
Ketua TACB Tri Subekso menambahkan kajian dokumen sejarah, wawancara dengan suster OSF Ambarawa mengerucut pada 18 April 1956.
Perwakilan Biara Ordo Santa Fransiskus Suster Krista menghargai upaya manajemen RSGM. “Terpenting membawa kebaikan,” pungkasnya.(ed/try)