Salatiga-Ketua TP PKK Kota Salatiga, Retno Robby Hernawan, mengikuti Rapat Koordinasi Strategi dan Kebijakan Penurunan Kasus Stunting Tahun 2025, yang diadakan di Wisma Jateng (Gedung Monumen PKK Provinsi Jawa Tengah), Jl. Letjend Suprapto No. 25-27, Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (02/07/25). Rakor juga dihadiri Kepala Bappeda Kota Salatiga, Kepala Dinkes Kota Salatiga serta perwakilan DP3APPKB Kota Salatiga.
Dalam rakor ini hadir sebagai narasumber Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati, Direktorat Pelayanan Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan R.I. dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih. Tujuan Rapat Koordinasi Strategi dan Kebijakan Penurunan Stunting Tahun 2025 ini adalah untuk menyusun langkah strategis lintas sektor, menyelaraskan peran pemerintah daerah dengan kebijakan pusat, dan meningkatkan kualitas data dan laporan pelaksanaan intervensi.
“Penanganan stunting bukan hanya urusan sektor kesehatan, melainkan memerlukan keterlibatan dari semua lini: pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan akademisi. Komitmen bersama untuk turun ke lapangan, melihat dari dekat, dan bertindak cepat adalah kunci keberhasilan program ini,” ujar salah satu narsum, Ema Rachmawati.
Ema juga menyampaikan Laporan Hasil Pengawan Program Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting Tahun 2023 dan 2024 (Semester I). Beberapa hal diantaranya pencapaian target Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP) masih belum maksimal, terdapat perbedaan data capaian antara Laporan TPPS dan dashboard website aksi bangda, ketidaksesuaian data anggaran untuk percepatan penurunan stunting, monitoring dan evaluasi atas kegiatan yang mendukung penurunan stunting tidak dilaksanakan, serta Bina Keluarga Balita (BKB) Kit Stunting pada BKB tidak dimanfaatkan.(had/naf)