Manggarai Barat- Wali Kota Salatiga dan jajaran melakukan “study terap” ke Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, baru-baru ini.
Yasip Khasani dalam kesempatan itu mengatakan, Pemerintah Kota Salatiga ingin mempelajari strategi perencanaan daerah dalam rangka pembangunan toleransi di dalam masyarakat dan koordinasi Forkopimda Kabupatan Manggarai Barat.
“Toleransi dalam berkegiatan beragama yang telah dijelaskan oleh bupati tadi, seperti saat kegiatan gereja, ada dari umat muslim yang ikut berjaga, saling bergotong royong, menghargai dan begitu pula saat umat Islam merayakan hari besarnya. Hal ini sama dengan apa yang ada di Salatiga, dan ini menjadi bagian penting yang harus kita jaga dan pertahankan. Selain itu, Pemerintah Manggarai Barat sangat menjaga kerukunan umat dan menjaga kondusifitas wilayahnya,” kata Yasip.
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Ende menyampaikan toleransi masyarakatnya sangat tinggi dan hal ini sudah ada sejak dulu dan turun menurun.”Kita menjaga konsesus kebudayaan sejak lama. Dapat dicontohkan disini dalam satu rahim mama anak yang dilahirkan, ada anaknya yang memeluk Islam (muslim) dan memeluk agama katolik. Dan hal ini tidak dipermasalahkan di dalam keluarganya. Saling menghormati dan menghargai,” tambahnya.
Selain itu, menurut Yasip terkait dengan pembangunan budaya di Kabupaten Manggarai Barat, sudah terbangun dengan baik dan sudah sejak lama. Keyakinan bisa berbeda beda dalam satu keluarga, namun tidak menggangu satu sama lain.
“Ini sangat keren. Karena kalau ini tidak di jaga maka akan menjadi titik konflik di masyarakat, tapi disini alhamdulillah sudah bersama sama. Jiwa toleransi dan hormat menghormati antar pemeluk agama sangat tinggi. Terkait dengan toleransi disini sangat luar biasa, jadi budaya disini toleransinya sudah sampai tahapan terkecil yakni keluarga. Dimana perbedaan agama sudah tidak menjadi masalah dan persoalan. Dan disini adalah budaya turun temurun. Sehingga dalam pandangan kami, Salatiga bisa mengarah kesana meskipun dalam konteks yang berbeda, dan hal ini menjadi bekal yang perlu dibicarakan bersama,” ujar Yasip.
Ia juga memberikan apresiasi terkait wisata di kawasan pulau Komodo, Yasip mengatakan bahwa ini harus dijaga kelestariannya karena telah menjadi wisata super prioritas di Indonesia.
“Labuan Bajo, pulau Komodo sudah menjadi wisata super prioritas, dan berkembang sangat luar biasa. Hal ini akan membawa Manggarai barat lebih maju. Kita harapkan kedepannya bisa bekerjasama, jadi Manggarai Barat ini luar biasa sebagai salah satu pintu gerbang untuk masuk ke taman nasional komodo. Mereka benar-benar serius sekuat tenaga untuk menyediakan segala macam sarana dan prasarana, fasilitas dan masyarakatnya terkait pariwisata. Dalam waktu sepuluh tahun saja wisatanya sudah berkembang secara bagus, untuk kedepannya pasti insfratruktur lainnya akan bisa disediakan disini untuk mendukung pariwisata. Hal ini menjadi penyemangat bagi Kota Salatiga, maka dibutuhkan kerja keras, jangan berleha-leha, karena Salatiga juga bisa menjadi pendukung wisata super prioritas seperti kawasan Borobudur lewat jalur tol yang ada,” imbuh Yasip.(had/red)