Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Penelitian juga dapat diartikan sebagai proses penemuan dan analisis data secara logis untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu tujuan melakukan penelitian adalah mencari jawaban dari masalah yang diteliti(1). Kemudian mengembangkan prinsip-prinsip umum, mengungkapkan kebenaran dan juga menambah pemahaman terhadap suatu fenomena tertentu.
Sementara, manfaat penelitian adalah memberi kontribusi terhadap bidang keilmuan yang dipelajari. Disamping itu juga membawa dampak positif terhadap pembaca. Kata penelitian berasal dari kata bahasa Inggris “research” yang diturunkan dari bahasa Prancis Pertengahan “recerche”, yang memiliki arti harfiah “mulai mencari.
Menurut Borg dan Gall (1989:5) ada empat tujuan penelitian berdasarkan kegunaannya, yaitu: (1) mendeskripsikan (to describe) suatu gejala atau peristiwa; (2) memprediksi (to predict) sesuatu yang akan terjadi; (3) memperbaiki (to improve) suatu kondisi untuk menjadi lebih baik; dan (4) menjelaskan (to explain).
Mengapa penelitian itu perlu dilakukan? Jawabannya adalah untuk mendapatkan pengetahuan serta penemuan yang baru atau belum ada yang pernah meneliti pada topik penelitian yang sama(1). Selain itu adalah untuk membuktikan dan menguji sumber data yang digunakan dalam penelitian, apakah valid dan kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan.
Ada dua hal pendekatan dasar yang perlu diketahui sebelum melakukan penelitian. Yakni pendekatan kualitatif atau pendekatan kuantitatif.
Pendekatan penelitian dapat diasumsikan oleh beberapa tokoh, seperti Moleong, Creswell, Sugiono, Agus Triyono, Burhan Bungin dan tokoh-tokoh yang lain. Mereka memberikan pendangan atas dua pendekatan tersebut dengan narasi yang beragam.
Pendekatan penelitian kualitatif
Pada pendekatan ini berfokus pada pemahaman mendalam tentang fenomena dan konteks sosial(2) . Pada pendekatan ini berorientasi pada data deskriptif berupa bahasa tertulis atau lisan. Sementara itu peneliti sendiri sebagai instrumen utama. Disisi lain digunakan untuk mengeksplorasi pengalaman, perasaan, dan persepsi, mengembangkan teori.
Pada pendekatan penelitian kuantitatif
Fokus pada data numerik dan statistik dengan ukuran yang sudah standar sebagai instrumen utama(1). Digunakan untuk menjelaskan prevalensi, pendapat dan sikap, sifat masalah. Juga digunakan untuk merumuskan teori, menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang dapat diukur
Dalam beberapa case, peneliti dapat menggabungkan kedua metode ini (mix metode) dalam pendekatan campuran. Pendekatan campuran ini bertujuan untuk memahami lebih mendalam dan lengkap mengenai suatu fenomena.
Pemilihan antara metode kualitatif dan kuantitatif bergantung pada tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, dan jenis data yang dibutuhkan. (2).
M. Ridwan A.
Penggiat dan Peneliti Literasi Sosial