Kudus – Tradisi Dandangan yang digelar pada 1-11 Maret berlangsung sukses. Meskipun beberapa waktu terakhir intensitas hujan meningkat, tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk datang mengunjungi stan UMKM di sepanjang Jalan Sunan Kudus.
Penjabat Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie mengungkapkan per hari sekitar 7 ribuan masyarakat meramaikan Dandangan. Angka ini menunjukkan Dandangan berkontribusi mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Alhamdulillah Dandangan berlangsung lancar dan sukses. Ada sekitar 5-7 ribuan masyarakat per hari yang berkunjung di Dandangan,” ucapnya saat membuka kirab Dandangan di Alun-Alun Kulon, Senin (11/3).
Selain itu, gelaran Dandangan juga salah satu wujud nguri-uri budaya. Sebab, tradisi tersebut diwariskan oleh Sunan Kudus Syekh Jafar Sodiq. Awalnya Dandangan adalah kegiatan menabuh bedug sebagai media mengumumkan masuknya bulan suci Ramadan. Saat ini, Dandangan dimeriahkan dengan adanya produk UMKM lokal.
“Ini merupakan upaya kita untuk nguri-uri kearifan lokal sekaligus warisan dari Sunan Kudus Syekh Jafar Sodiq. Semoga tetap lestari,” ungkapnya.
Meningkatnya perekonomian masyarakat menjadi bukti meskipun Sunan Kudus telah meninggal, tetap menghadirkan manfaat. Hasan menjelaskan hal itu menjadi pengingat dan teladan masyarakat untuk terus memberi manfaat bagi sesama.
“Sunan Kudus sampai sekarang tetap memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Ini pengingat untuk kita semua agar terus memberi manfaat bagi sesama,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kudus Mutrikah mengungkapkan kirab yang digelar pada hari terakhir Dandangan bertujuan menyambut bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. Kirab bertujuan pelestarian budaya dan memupuk rasa cinta masyarakat dalam melestarikan tradisi Dandangan.
“Kontingen kirab terdiri dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk anak muda. Diharapkan, akan memupuk rasa cinta dalam melestarikan tradisi Dandangan,” jelasnya. (aho/red)