Batang- Sepatu merek Converse hasil produksi PT Yih Quan Footwear Indonesia mulai dilaunching ke berbagai negara tujuan. Converse merupakan brand dari Nike, Inc. asal Amerika Serikat, yang telah lama mempercayakan produksi produknya di Indonesia. Produk sepatu yang diproduksi sepenuhnya di KEK Industropolis Batang ini akan dikirim ke pasar strategis di Amerika Serikat dan Australia.
Tak tanggung-tanggung, sebanyak lebih dari 20.000 pasang sepatu telah diproduksi memenuhi permintaan pasar internasional. Produk sepatu hasil karya PT Yih Quan Footwear Indonesia itu juga telah berhasil mengekspor produk Converse ke 37 negara.
Diantaranya di 5 negara besar yaitu USA, Belgium, Meksico, Canada, dan Australia. Seremoni pelepasan ekspor ini dilepas Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan bupati Batang, M. Faiz Kurniawan. Selain itu, disaksikan juga oleh Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT), Taufik Bawazier. Serta Rizky Aditya selaku Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK), dan Cynthia Hendrayani, SEVP Operasi KEK Industropolis Batang.
Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa PT Yih Quan Footwear Indonesia telah membuktikan dengan memproduksi produk dengan kualitas tinggi.
“Keberhasilan PT Yih Quan Footwear Indonesia mengekspor produk ini adalah bukti nyata bahwa investasi di KEK Industropolis Batang berhasil menciptakan produk dengan kualitas global,” ujar Agus.
Ditambahkan, produk Converse juga merupakan salah satu produk terbaik di dunia, nilai ekspor alas kaki Indonesia mencapai 3,77 miliar dolar Amerika, menempatkan Indonesia di posisi ke-6 sebagai eksportir alas kaki terbesar di dunia.
Agus juga menyoroti, menyoroti peningkatan yang signifikan atas penyerapan tenaga kerja. Hingga Februari tahun ini saja, jumlah pekerja di sektor alas kaki telah meningkat 35% dari tahun sebelumnya.
Dalam kesempatan itu ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah juga telah menyiapkan berbagai program untuk mendukung peningkatan perekonomian, termasuk insentif berupa subsidi bunga kredit.
Dijelaskan, program pemerintah ini akan memberikan subsidi sebesar 5% kepada pelaku usaha industri. (try/naf)