Batang– PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) kini resmi menyandang status baru sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, sekaligus diresmikan presiden RI Prabowo Subianto. Seperti diketahui KITB merupakan bagian dari Holding BUMN Danareksa yang memiliki kawasan mencapai 2.886,7 hektare. Sementara luas total dalam rangka pengembangan mencapai 4.300 ha.
Status baru KEK ini bagi KITB menjadikan perusahaan ini makin kokoh sebagai pusat industri, logistik, dan pariwisata berstandar internasional. Tak pelak juga menjadi magnet investasi global dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan kawasan ini menyampaikan bahwa KEK Industropolis Batang merupakan bukti komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.
“Kita ingin Indonesia menjadi pusat industri global, dan KEK Industropolis Batang akan menjadi model keberhasilan pengembangan kawasan industri yang terintegrasi,” ujar Prabowo.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa KEK Industropolis Batang memiliki peran strategis dalam memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di kancah internasional.
“Dengan insentif yang kompetitif dan dukungan infrastruktur yang lengkap, kawasan ini akan menjadi destinasi utama bagi investor dalam berbagai sektor industri,” kata Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, direktur utama PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi, mengungkapkan bahwa status KEK ini semakin memperkuat posisi KITB sebagai kawasan industri unggulan.
“Kami berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan KEK Industropolis Batang agar dapat memberikan dampak ekonomi yang luas dan berkelanjutan,” jelas Yadi.
Hal senada juga disampaikan direktur utama PT KITB, Ngurah Wirawan bahwa pihaknya mengaku bangga, karena dapat kesempatan dari pemerintah membangun sebuah kawasan yang betul-betul lengkap.
“Hari ini KEK diresmikan oleh presiden sebagai kawasan ekonomi khusus. Hal ini membuat kami terus berkembang maju dan berharap semakin mendorong akselerasi investasi di Indonesia,” pungkas,” ujar Ngurah.
Menurutnya, keberadaan KEK Industropolis Batang juga selaras dengan Asta Cita Pemerintah yang salah satunya menargetkan peningkatan daya saing industri nasional dan penciptaan lapangan kerja yang luas.
Status KEK ini menjadi wujud nyata upaya pemerintah dalam mewujudkan transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri maju, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Ditambahkan, sebagai KEK Industropolis Batang menawarkan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal, serta kemudahan perizinan yang semakin menarik bagi investor.
Nilai Investasi mencapai Rp17,95 triliun, Optimis Serap 250.000 Tenaga Kerja
Seperti diketahui, sebelum menyandang status KEK, KITB telah memiliki 27 tenant yang telah berkomitmen berinvestasi, termasuk 7 tenant yang sudah beroperasi. Dengan rincian, 7 dalam tahap konstruksi, dan 13 dalam persiapan konstruksi.
Pada kesempatan ini, KITB mencatatkan nilai investasi mencapai Rp17,95 triliun. Dijelaskan Ngurah, investor berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan, Chili, Jepang, Taiwan, dan China. Untuk ragam sektor industri, mencakup industri solar panel, kaca, wood pellet, alas kaki, PVC, grinding ball, keramik, gas industri, hingga alat kesehatan.
Saat ini, dari 7 tenant yang telah beroperasi KITB telah menyerap 7.008 lapangan kerja, dengan 80% tenaga kerja lokal dari Kabupaten Batang.
“Dengan status KEK, diharapkan tambahan investasi senilai Rp75,8 triliun akan masuk, serta menciptakan 58.145 lapangan kerja baru,” tambah Ngurah.
Dijelaskan, saat beroperasi sepenuhnya, KEK Industropolis Batang diproyeksikan akan menyerap hingga 250.000 tenaga kerja, menjadikannya salah satu kawasan industri terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.
Ngurah mengaku, momen peresmian KEK Industropolis Batang menandai babak baru bagi industri Indonesia. Ia berharap, hal ini menjadikan KITB sebagai ikon investasi unggulan yang siap bersaing di panggung global.(yon/naf)