Salatiga– Koperasi di Jawa Tengah harus terus bangkit. Sebab, koperasi yang tumbuh sehat dan kuat, dapat memajukan perekonomian masyarakat.
Hal itu disampaikan Plh Sekda Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko, saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-77 Tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Lapangan Pancasila, Kota Salatiga, Jumat (12/7)). Sekitar 20 ribu orang mayoritas dari insan perkoperasian Jateng, mengikuti upacara tersebut.
“Koperasi harus selalu bangkit. Karena koperasi sehenarnya telah membuktikan ekonomi sirkular yang bagus. Jadi koperasi itu model ekonomi sirkular, ekonomi yang inklusif karena melibatkan rakyat,” kata Sujarwanto, seusai upacara.
Menurutnya, momen peringatan Hari Koperasi Indonesia Tingkat Jateng, menjadi penyemangat agar koperasi terus tumbuh sehat dan kuat. Sehingga dapat menjadi fundamen ekonomi yang lebih kuat, serta memajukan kekuatan perekonomian. Pihaknya pun terus berupaya mengembangkan koperasi.
Sujarwanto medorong koperasi agar mampu memetakan sektor usaha yang tepat. Dengan begitu, koperasi akan sangat dibutuhkan anggotanya.
“Kita bimbing dari aspek bagaimana manajemen koperasi itu baik. Manajemen yang baik adalah pemahaman jatidiri koperasi. Pemahaman tentang prinsip koperasi, ini harus dipegang,” ujarnya.
Sujarwanto menambahkan, berbeda dengan badan usaha lain, pembinaan pemprov terhadap koperasi mengarah pada manajemen kas koperasi. Selain itu, juga terus memonitor terkait kesehatan koperasi.
“Kita selalu monitor mereka, memberikan penilaian ke mereka, tentang kesehatannya. Tingkat kesehatan koperasi mencerminkan praktik manajemen yang baik, pola usaha yang baik, tetap menumbuhkembangkan aset dan omzet, mengumpulkan keuntungan untuk kesejahteraan anggotanya,” imbuhnya.
Selanjutnya, Pemprov Jateng juga terus membangun jejaring koperasi, agar koperasi berjejaring kuat. Di bawah kendali Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dan sejenis lainnya, akan mengokohkan perekonomian.
Terkait permodalan, kata Sujarwanto, hal tersebut tidak menjadi masalah bagi koperasi, karena modal mereka berasal dari anggotanya. Bagaimana pun, anggota merupakan lingkaran (circle) dalam koperasi.
“Kita memfasilitasinya. Ada bank-bank daerah yang siap, bank-bank umum yang siap. Bahkan untuk koperasi yang perkuatannya butuh penjaminan, kita sudah ada lembaga penjaminan kredit daerah, yang menjamin terhadap bank yang mau akses permodalan lebih kuat,” terang Sujarwanto.
Digitalisasi Koperasi
Sujarwanto menyadari, saat ini tidak semua hal bisa dijangkau dengan mudah. Maka, pemanfaatan digital menjadi penting bagi koperasi, baik dalam menjangkau pasar, anggota, dan menjangkau lainnya agar lebih mudah.
“Kita dampingi juga pendidikan digitalisasi koperasi, digitalisasi marketing-nya koperasi, digitalisasi berbagai hal, mengabarkan ke masyarakat bahwa koperasi kita ada,” pungkasnya.
Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah, Eddy S Bramiyanto menambahkan, pihaknya terus mengaktifkan kembali koperasi yang masih lesu, karena saat Covid-19 lalu tidak sedikit yang terdampak.
“Alhamdulillah, sudah ada yang mulai aktivitas. Angka (jumlahnya) masih tumbuh. Kita semangati bersama,” kata Bram, sapaannya, di lokasi.
Perayaan Hari Koperasi Indonesia tingkat Jateng juga diramaikan dengan bazar UMKM yang bertempat di halaman kantor Pemkot Salatiga. Dengan beragam produk ikut meramaikan seperti tenun, sayuran, aneka kerajinan tangan hingga kuliner lokal.(gus/red)