KUDUS – Sudah saatnya para pelaku Pedagang Kali LIma (PKL) naik kelas. Kesejahteraan harus meningkat dan banyak mendapat dampak positif terhadap ekonomi, serta mengendalikan inflasi di kabupaten Kudus. Demikian disampaikan Pj bupati Kudus, Bergas C. Penanggungan saat membuka gebyar PKL 2024 dengan tema “Ekonomi Kerakyatan Membangun Negeri” yang diadakan di alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Sabtu (6/1). Turut hadir pula unsur Forkopimda, Pj. Sekda Kabupaten Kudus beserta Asisten Pemerintahan, dan perwakilan OPD.
“Harapan kami dengan adanya kegiatan ini, maka kesejahteraan bisa mereka meningkat. Jadi akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menjaga inflasi juga” ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk mendorong perkembangan dan peningkatan kelas para pedagang kaki lima di Kudus.
Bergas menyampaikan bahwa Gebyar PKL Tahun 2024 menjadi langkah strategis dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Dirinya menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah kepada masyarakat menengah ke bawah, khususnya yang beraktivitas sebagai pedagang kaki lima.
“Kegiatan ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah daerah dalam memperhatikan masyarakat yang beraktivitas sebagai PKL” ujarnya.
Plt. Kepala Dinas Perdagangan, Andy Imam Santoso, menyoroti peran Gebyar PKL 2024 dalam menekan laju inflasi di kabupaten Kudus. Ia menyatakan bahwa acara ini merupakan bagian dari upaya pembinaan dan pengembangan potensi pedagang kaki lima di kabupaten kudus.
“Acara ini memang bertujuan untuk menekan laju inflasi, serta upaya pembinaan dan pengembangan potensi PKL di kabupaten kudus” ujarnya.
Gebyar PKL 2024 akan berlangsung dari 6 – 13 Januari 2024, terpusat di alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Jl. Sunan Kudus, dan Jl. Dr. Ramelan. Diikuti oleh 200 stan PKL dan 1300 PKL Kinjeng, menandai komitmen pemerintah daerah untuk mendukung ekonomi lokal dan menciptakan masyarakat Kudus yang lebih sejahtera.(aho/red)