Semarang- Dalam upaya meningkatkan kesadaran siswa tentang penting nya literasi digital terutama tentang bahaya cyberbullying, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) mengadakan yang dilaksanakan di SMA Mataram Semarang dengan melibatkan lebih dari 40 siswa sebagai peserta.
Kampanye ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberi edukasi pada pelajar SMA Mataram untuk mengurangi tindakan bullying di media sosial. Peserta diajak memahami pentingnya bagaimana dampak negatif dari tindakan bullying dan cara mencegah tindakan bullying sekaligus berperan aktif dalam mencegah tindakan bullying di sosial media.
Kepala Sekolah SMA Mataram, Sri Sugianto, S.Pd, M.Si, M.Kom menekankan pentingnya mencegah cyberbullying di kalangan generasi muda.
“Di era digital saat ini, tindakan bullying semakin masif dilakukan di sosial media, untuk itu kita perlu mengetahui bagaimana cara mencegah tindakan bullying di sosial media. Kampanye ini bertujuan tidak hanya untuk mencegah terjadinya kasus cyberbullying di lingkungan sekolah, tetapi juga untuk membentuk siswa yang lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial”, ujarnya.
Perwakilan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro, Indah Andriani, juga menyampaikan banyak manfaat yang dirasakan jika lebih paham tentang dunia digital.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan membuka wawasan kita semua untuk lebih peduli terhadap masalah cyberbullying serta menjadikan kita semua agen perubahan yang aktif dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman dan positif .”tambahnya.
Kampanye ini juga menghadirkan pembicara Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro yaitu Dra. Okky Maria M,Si yang sekaligus merupakan pemerhati perempuan dan anak jalanan di Kota Semarang.
Dalam pemaparannya, Ibu Okky Maria memberikan wawasan mendalam tentang dampak negatif dari cyber bullying baik dampak fisik maupun mental dan cara mencegah cyberbullying di dunia maya.
“Kampanye ini penting untuk membentuk generasi muda yang lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak melakukan tindakan bullying di media sosial” ujar Okky Maria.
Diskusi Interaktif
Kegiatan seminar tidak hanya berisi pemaparan materi tentang cyberbullying seperti dampak dan cara pencegahan cyberbullying. Tetapi juga diramaikan dengan melibatkan diskusi interaktif seperti mengenai kasus bullying, dan tanya jawab. Dalam kesempatan tersebut siswa dapat memaparkan hasil diskusinya secara langsung. Dalam sela – sela sesi materi maupun diskusi terdapat juga ice breaking dimana siswa dapat secara aktif bermain games kuis bersama.
Indah menambahkan penggunaan teknologi di kalangan remaja melalui kampanye ini diharapkan mampu menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi yang lebih cerdas secara digital.
“Semoga kegiatan ini mampu memperkuat nilai-nilai empati dan tanggung jawab sosial di dunia maya. Siswa juga dapat lebih sadar, peduli dan berani untuk mencegah kasus bullying yang ada di sosial media,” tambahnya.
Diakhir kegiatan ini selain diskusi, diisi juga dengan pembuatan konten edukasi yang dipublikasikan, seperti artikel, infografis, serta videografis sebagai langkah nyata dalam upaya untuk mengurangi perundungan di sosial media.(bin/red)