Peringati Harlah Ke-6, Gelar Pagelaran di 8 Kecamatan
Kudus- Bawaslu Kudus meluncurkan Peta Kerawanan Pemilihan 2024 pada Rabu (14/8) malam di pelataran Vihara Vajra Bodhi Manggala, desa Kutuk, Kecamatan Undaan.
Kegiatan itu berlangsung bersamaan dengan peringatan Harlah Ke-6 Bawaslu Kudus serta puncak pagelaran seni budaya ketoprak di Kecamatan Undaan, setelah sukses melaksanakan pagelaran di 8 Kecamatan.
Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Forkopimda Kudus, KPU Kudus, Camat se-Kabupaten Kudus, Panwascam se-Kabupaten Kudus, PKD se-Kabupaten Kudus, dan PPK Undaan, serta disaksikan oleh masyarakat Undaan.
Dalam kesempatan ini, Ketua Bawaslu Kudus, Moh Wahibul Minan meluncurkan peta kerawanan pemilihan 2024 Kabupaten Kudus. Pemetaan bertujuan untuk menyusun langkah antisipasi agar potensi pelanggaran pemilihan dapat dihindari. Pemetaan berdasarkan dari informasi dan pengalaman penyelenggaraan serta pengawasan dalam proses pemilu dan pemilihan sebelumnya.
“Pemetaan kerawanan pemilihan ini sebagai langkah awal untuk membaca potensi pelanggaran di wilayah Kabupaten Kudus berdasarkan informasi mutakhir dengan basis hasil IKP 2024. Dengan langkah ini, Bawaslu kemudian menyusun strategi pencegahan untuk melakukan mitigasi potensi kerawanan dalam menghadapi pemilihan Bupati dan wakil Bupati Kudus 2024,” ujar Minan.
Ditambahkan, Bawaslu Kudus berupaya melakukan pencegahan terhadap potensi pelanggaran pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2024. Salah satunya adalah dengan melakukan identifikasi dan pemetaan kerawanan berbasis pada IKP tahun 2024.
“Analisa terhadap isu-isu kerawanan tahapan yang mungkin terjadi pelanggaran dan sengketa proses seperti isu terhadap otoritas penyelenggara. Isu ini tidak muncul pada Pemilu 2019 dan pilkada 2020, tetapi muncul dalam konstestasi di Pemilu 2024,” tambahnya.
Pihaknya mengaku, hal ini akan memicu potensi kerawanan pada pilkada serentak tahun ini. Oleh karenanya, perlu diantisipasi dan perlu perhatian khusus.
Berdasarkan pemetaan kerawanan tersebut pihaknya melakukan analisis dan langkah antisipasi untuk menghindarkan dari kerawanan tersebut. Diantaranya dengan evaluasi pemilu presiden dan wakil presiden yang memiliki pengaruh pada pemilihan kepala daerah, perlu adanya pemahaman yang komprehensif bagi seluruh jajaran penyelenggara pemilu, transparansi, peningkatan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat, zonasi lokasi kampanye.
Lestarikan Seni Tradisional
Selain meluncurkan peta kerawanan Pemilihan 2024, pada kesempatan ini Bawaslu mencoba “nguri-uri” kesenian tradisional yang ada di Kabupaten Kudus, yaitu kesenian ketoprak Panji Anom yang berasal dari Kecamatan Undaan.
“Pagelaran ketoprak diselenggarakan dalam rangka sosialisasi pengawasan partisipatif secara tatap muka dengan masyarakat. Harapannya, masyarakat dapat ikut serta mengawal Pemilihan 2024 di setiap tahapannya,” tambah Minan.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kudus, Mohammad Fitriyanto mengajak masyarakat untuk dapat berpartisipasi aktif dalam Pemilihan 2024 dengan cara menggunakan hak pilihnya pada November 2024.
“27 November mendatang adalah memontum untuk menggunakan hak pilih secara bijak. Semoga pemilih dapat bersikap cerdas, jangan sampai tergiur politik uang,” tegasnya.
Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Nur Kholiq mengapresiasi bentuk kegiatan roadshow yang digagas oleh Bawaslu Kudus.
“Pemetaan kerawanan ini sebagai salah satu langkah pencegahan terhadap potensi pelanggaran. Ini layak untuk diapresiasi agar pelaksanaan pemilukada ini berjalan sesuai harapan,” tambahnya.
Ia menambahkan, ada hal menarik yang dilakukan Bawaslu Kudus yakni adanya semangat harmoni dan semangat tolerasi yang dibangun bersama. Ini menjadi satu teladan yang harus digelorakan bersama.
Dalam pagelaran seni tersebut, juga dimeriahkan Tari Kretek Sanggar Cakra Purbakara, Pemotongan Tumpeng, Pelepasan Lampion, Pagelaran Seni Budaya Ketoprak Panji Anom dengan Lakon Pedut Memanang Kediri, Joyo Kusumo Ngratu.(aho/red)