Salatiga-Selama 14 bulan membersamai Pemerintah Kota Salatiga, Penjabat Wali Kota Salatiga Yasip Khasani berhasil mengurai dan menyelesaikan permasalahan strategis, diantaranya permasalahan antara PT SCI dengan warga Randuacir.
Keberhasilan pembukaan akses jalan dan pembangunan Lapangan Tegal Ombo Randuacir tersebut diwujudkan dengan Peresmian Pembukaan Akses Jalan PT SCI Dan Peninjauan Pembangunan Lapangan Tegal Ombo Kelurahan Randuacir CSR PT SCI baru-baru ini.
Peresmian ditandai dengan pemotongan pita, memecah kendi dan menandatangani batu prasasti oleh Pj. Wali Kota Salatiga.
Yasip menandaskan, selama untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah dan seluruh Forkopimda akan mendukung sepenuhnya untuk membantu. Oleh karenanya, sebagai sebuah kota yang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam dan potensi wisata, Pemkot Salatiga harus bekerja keras. Dan salah satu kerja kerasnya adalah membuka iklim investasi yang baik.
“Ini merupakan keberhasilan bersama, baik PT SCI, warga Tetep Randuacir dan Pemerintah Kota Salatiga. Terima kasih kepada PT SCI Salatiga dan warga RW 3 dan RW 4 Randuacir yang sudah mewujudkan dan menjaga iklim investasi sehingga SCI tidak pergi dari Kota Salatiga. Begitu SCI pergi dari sini, saya menghitung paling tidak pendapatan per kapita Salatiga turun 5 sampai 7 persen. Meskipun ada pabrik-pabrik baru, tetapi pengalaman yang tidak baik akan mempengaruhi badan-badan usaha yang lain,” ungkap Yasip.
Sejak berdiri tahun 2017, PT. SCI dinilai sudah membantu mempertahankan Salatiga menjadi salah satu kota yang kesejahteraan masyarakatnya terbaik di Indonesia bagian barat. Saat ini jumlah karyawan PT. SCI mencapai 19 ribu orang yang 60 persennya adalah warga Kota Salatiga.
“Saya pernah menghitung seandainya dari karyawan SCI ini, 2.000 karyawan saja ngekos di Randuacir, bisa dibayangkan berapa uang yang beredar per bulan. Belum lagi mereka yang makan di warung, yang memanfaatkan jasa laundry dan ojek online. Sehingga ketika akses jalan ini dibuka, manfaat yang diterima oleh masyarakat randuacir yang kaitannya dengan karyawan SCI akan jauh lebih pesat,” terangnya.
Direktur External Relation, Adam Hatumena menyampaikan, pabrik sepatu yang berada di JLS tersebut beroperasi mulai dari tahun 2017, tetapi mulai berbeda pendapat dengan warga Randuacir pada tahun 2023. Dari situ, pihaknya terus melakukan komunikasi secara intens, karena sebenarnya perbedaan itu hal yang wajar. Dengan perbedaan, kedua belah pihak bisa mendapatkan satu kesepakatan yang bisa saling mengerti.
“Alhamdulillah, kami bersyukur dan terima kasih kepada RW 3 Randuacir, karena warga merasakan dampak dari manfaat keberadaan pabrik SCI. Dengan jumlah hampir 19.000 karyawan, hampir 10% penduduk Kota Salatiga, SCI memberikan kontribusi luar biasa terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga,” ucap Adam.
Saat ini, PT. SCI fokus pada dua tempat pembangunan, yaitu akses jalan dan lapangan. Dan sudah menjadi komitmen bersama, akses jalan baru akan dibuka setelah lapangan sudah selesai dibangun dan bisa digunakan.(had/red)