Salatiga- Pj Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani merasa bangga, Kota Salatiga ditunjuk menjadi pilot project uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional. Dalam uji coba yang mulai berlangsung pada Kamis (12/9) tersebut, Pemkot Salatiga mengikutsertakan seluruh SD dan SMP sejumlah 129 sekolah yang terdiri dari 79 SD Negeri, 14 MI, 31 SMP Negeri dan 5 MTs, dengan total peserta berjumlah 31.412 siswa.
“Uji coba ini akan dilaksanakan secara bertahap selama 10 hari. Pada tahap pertama dilaksanakan di empat sekolah tingkat SD dan lima sekolah SMP. MBG ini merupakan program strategis Pemerintah yang akan berjalan efektif di tahun 2025 nanti. Dengan adanya uji coba, kita bisa melihat bahwa program MBG ini tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan gizi anak sebagai generasi penerus bangsa, tetapi juga mempunyai multiplier effect terhadap perekonomian daerah,” terang Yasip saat menyampaikan sambutan selamat datang, pada acara Uji Coba MBG yang dihadiri oleh Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Wiranto beserta Tim 5 Watimpres di Lapangan SMPN 2 Salatiga..
Yasip mengungkapkan bahwa dalam satu kotak makan yang diberikan kepada setiap siswa, melibatkan berbagai peran UMKM dari hulu hingga hilir seperti petani, perajin tahu tempe, pedagang pasar, penjual tepak, pedagang ayam, pedagang daging, pedagang buah, agen LPG, catering dan lain sebagainya. Ketika program ini siap berjalan, Pemkot Salatiga akan melibatkan lebih banyak UMKM catering yang akan belajar dengan catering yang sudah terpilih dalam uji coba.
“Jadi, setiap hari ada 31.412 kotak makan yang akan diproduksi oleh sekitar 300an UMKM. Saya berharap uji coba yang dilakukan di Kota Salatiga ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi kita bersama, apa yang sudah bagus dan apa yang masih perlu diperbaiki sehingga pada saatnya nanti program MBG ini akan dilaksanakan, dapat berjalan dengan maksimal,” terang Yasip.
Ketua Watimpres RI, Wiranto mengaku terpanggil untuk menyukseskan program MBG tersebut. Dikatakannya bahwa selain Kota Salatiga, Kabupaten Kudus, Kota Tegal dan Kota Surakarta, uji coba MBG sudah berlangsung di beberapa daerah.
“Ada satu tujuan yang sangat mulia dan sangat bagus bagian dari program Presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Mas Gibran Rakabuming Raka. Bahwasanya, ke depan nanti persaingan antar negara, yang menang itu bukan siapa yang paling besar atau siapa yang paling kuat. Tetapi yang menang adalah siapa yang paling cepat menangkap peluang-peluang yang ada dalam persaingan inovasi tehnologi,” tandas Wiranto.
“Jaman sekarang yang menentukan menang atau kalah adalah bagaimana kita bisa lebih mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga banyak inovasi baru di bidang teknologi yang mampu memberikan kemajuan bagi bangsanya. Dan inovasi teknologi itu modalnya adalah pinter dan harus terdidik. Untuk memberikan anak-anak kita pintar, maka gizinya harus cukup. Kalau gizinya tidak cukup, digenjot kayak apa, sekolah kayak apa, maka tidak cukup modal badan kita untuk bisa cerdas,” lanjutnya.
Adapun latar belakang MBG, kata Wiranto, karena angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, banyak anak-anak dilahirkan kurang gizi. Hal ini akan berpengaruh kepada apa yang dicapai sebagai Indonesia emas tahun 2045, puncak kejayaan Indonesia setelah 100 tahun merdeka.(had/red)